Sebuah Pengakuan..

Aku adalah seorang perempuan yang pada awalnya hanya sedikit merasa kecewa..
Namun, belakangan kusadari aku tidak hanya sedikit kecewa..tpi agak lebih sedikit dari sekedar sedikit kecewa..
Mengapa demikian?
Entahlah..
Yang aku tau, dari awal aku tidak pernah berharap akan sesuatu itu..
Tiba-tiba suatu hari aku diberi tau tmanku bahwa aku dicalonkan menjadi bagian dari kepengurusan sebuah organisasi X.
Aku terkejut. Aku bahkan tidak pernah mencalonkan diri. Tidak pernah ada pewacanaan hal itu juga sebelumnya.
Aku terhenyak. Tidak lama, teman-teman ku yg lainnya bersikap meyakinkan bahwa aku bisa menjadi bagian dari kepengurusan itu. Bahkan ada yang berkomentar pasti.
Aku tau bahwa hal itu bisa saja salah.
Tapi ternyata aku mulai berpengharapan.
Saat hal itu memang salah duga adanya, aku menjadi merasa sedikit kecewa.
Kemudian berkembang menjadi agak lebih sedikit dari sekedar sedikit kecewa..
Aku malu..layaknya anak kecil yang tidak jadi dibelikan mainan oleh orang tuanya padahal dia sudah berjanji pada teman-temannya akan meminjamkan mainan tersebut.
Tentu aku tidak akan menjadi anak kecil yang kemudian menangis pada orang tuanya dan merengek untuk dibelikan.
Ya, aku bukan anak kecil lagi. Cerita ini hanya sekelumit masalah yang tidak terlalu penting. Nanti akan berlalu sendirinya.
Toh,hal ini bisa aku jadikan pembelajaran. Ya, belajar. Kata yang sering digembargemborkan oleh petinggi2 organisasi itu tentang keberadaan organisasi itu bagi anggotanya.

Eniwei,hal ini sangatlah personal buatku lho,teman..
Tak perlu orang selain penghuni komunitas ini tau.
Walau sebuah pengakuan ini tidak akan berpengaruh terhadap apapun.
Berpengaruh buatku, karena aku cukup lega bisa berbagi cerita di hatiku ini.

Aku yang sedang merasa kecewa dan sedang PMS..ingin berbagi.. itu saja.